Dia berkata bahwa kehidupannya seperti saat ini sudah merupakan takdir.
Apakah itu masuk akal?
Mana ada orang di dunia ini selain dia yang setiap hari hanya memandang laut di atas batu
dan menyebut dirinya pengembara romantis serta menyangkutnya dengan takdir?
Hah... Saya berharap beliau akan makan,
bergaul dengan orang-orang lain dan juga bekerja.
Tapi beliau tidak berniat untuk turun dari atas batu
dan hanya memandang laut siang malam.
Apakah beliau tidak memikirkan diriku, anak perempuannya
yang mengkhawatirkan dirinya seperti ini?


Tidakkah ini terlalu berlebihan?

Beliau selalu seperti itu
sejak saya masih remaja...

Target Penyelesaian: Anak Perempuan dari Pengembara yang memproklamir dirinya romantis
- Dengarkan curhat dari wanita itu

---

Required actions:

1. Meet NPC: Anak perempuan dari Pengembara yang memproklamir dirinya romantis