![]() |
Quest Nama Wilayah: Semua Category: Cerita Utama Type: Character quest Level: 1 |
First quest in the chain: ![]() Previous quest in the chain: ![]() Next quest in the chain: ![]() Show/hide full quest chain ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | |
Start NPC: ![]() End NPC: ![]() | |
- Penjelasan: Ayo kalahkan Sebekaruk, senjata buaya yang paling kuat di Gigi Yolu dengan menaiki Senjata Vaha. ※ Quest ini akan selesai jika mengalahkan ※ ※ Soaring Hatred Tear dapat diperoleh jika menempatkan Distorted Tear of Temptation dan Yolu's Burning Vine dalam bentuk [-] terlepas dari urutannya lalu menggabungkannya. ※ Yolu's Burning Vine bisa diperoleh setelah mengalahkan | |
Show/hide full quest's text {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_1_Yolu){ChangeScene(ATPT3_37_03)Pertengkaran berakhir ketika Vaha menghancurkan Pintu Talibre. Kami kembali ke benteng masing-masing tanpa sepatah kata pun, dan keheningan datang. {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_2_Yolu)Dalam Pelindung Maha yang bergerak lambat.., Aku menghabiskan hari-hariku memikirkan bagaimana aku bisa mati dengan tidak terlalu menyakitkan... {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_3_Yolu)Pikiranku telah teratur saat perutku menjadi menyusut dan sakit. Ah! Setelah satu atau dua musim... jika aku kehabisan makanan, aku akan mati kelaparan. {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_4_Yolu)Hari ketika aku sekarat kelaparan saat menjadi yatim piatu korban perang... Aku ingat saat Guru memberiku bubur hangat. {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_5_Yaz){ChangeScene(ATPT3_37_01)Masalah yang benar-benar realistis, bukan? Tapi, entah bagaimana aku bisa selamat... Sekarang aku menjadi korban penyihir yang bahkan tidak kukenal, ya ampun... {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_5_Yaz){ChangeScene(ATPT3_37_01)Masalah yang benar-benar realistis, bukan? Tapi, entah bagaimana aku bisa selamat... Sekarang aku menjadi korban penyihir yang bahkan tidak kukenal, ya ampun... {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_21_6_Yolu){ChangeScene(ATPT3_38_01)Menanti hari esok yang tak kunjung datang sambil membakar seluruh tubuhku, tapi yang tersisa hanyalah kehampaan. {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_7_Yolu)Sekarat karena kelaparan ternyata lebih menyakitkan dari perkiraanku. Apa semua orang baik-baik saja? Bentengnya sunyi. {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_8_Yolu)Aku pergi sendirian ke Pintu Talibre yang rusak di Protokea. Padahal kita bisa memperbaikinya jika ada Batu Hitam... {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_9_Yolu)Tidak, mungkinkah bisa menggunakan kekuatan Batu Bercahaya...? Benar, kita bisa keluar. Semuanya...! Kita... tidak bisa keluar. {AudioVoice(NPC_VCE_NEW_9049_37_10_Yolu)Tetapi manusia yang menyerang Protokea tidak hanya mengambil Batu Hitam. Api, tanah, angin, rumput, pikiran... Mereka mengambil semua Batu Cahaya milikku... | |
Quest complete conditions Target Penyelesaian: Sol Magia Gigi Yolu - Kalahkan Sebekaruk dengan menaiki Senjata Vaha Required actions:
| |
Hadiah ![]() Knowledge: - Waktu Pemilihan |